Berita  

MWCNU Daun Serahkan Donasi Awal Rumah Berkah Nusantara Sebesar Rp 20 Juta

penyerahan donasi rumah bermah ketua MWCNU Daun kepada Ketua Tim Rumah Berkah

Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Daun turut ambil bagian dalam gerakan solidaritas kemanusiaan dengan menyerahkan donasi sebesar Rp 20.000.000 (dua puluh juta rupiah) kepada Ketua Tim Rumah Berkah Nusantara, Gus Mujib, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap program Rumah Berkah Nusantara — rumah singgah bagi warga Bawean yang dirujuk untuk pengobatan ke Pulau Jawa.

Donasi ini menjadi kontribusi awal dari MWCNU Daun yang sekaligus menandai semangat kompetitif positif antar wilayah dalam menggalang kepedulian bersama. Program Rumah Berkah Nusantara sendiri merupakan inisiatif kemanusiaan untuk menyediakan tempat tinggal sementara bagi pasien asal Bawean dan keluarganya yang sedang menjalani pengobatan di Pulau Jawa. Saat ini, rumah singgah tersebut masih dalam status sewa, namun ke depan ditargetkan dapat memiliki bangunan permanen milik sendiri.

“Ini adalah langkah awal yang menggembirakan. Kami dari MWCNU Daun merasa terpanggil untuk menjadi bagian dari perjuangan ini. Semoga langkah kecil ini menjadi bagian dari langkah besar kita bersama,” ujar perwakilan MWCNU Daun usai serah terima donasi.

Ketua Tim Rumah Berkah, Gus Mujib, menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas partisipasi MWCNU Daun. Ia menegaskan bahwa donasi ini sangat berarti sebagai fondasi awal, dan kegiatan donasi akan terus dilanjutkan hingga terwujudnya rumah singgah yang layak dan dimiliki sendiri oleh masyarakat Bawean.

“Rumah singgah ini bukan sekadar tempat tinggal, tetapi simbol kasih sayang dan gotong royong warga Bawean. Kami terus membuka pintu bagi semua pihak untuk bersama-sama mewujudkannya,” ungkap Gus Mujib.

Gerakan Rumah Berkah Nusantara menjadi bukti nyata solidaritas warga Bawean di tengah tantangan akses pelayanan kesehatan, terutama bagi mereka yang harus dirujuk ke rumah sakit di daratan Jawa. Dengan adanya rumah singgah, beban biaya sewa tempat tinggal, pendampingan pasien, hingga akomodasi dapat ditekan, dan warga dapat lebih fokus pada proses kesembuhan.